
Al3ez.net – Kamu pasti terkejut mendengar kabar penemuan ikan purba yang sempat dinyatakan punah! Ikan belida, atau yang dalam nama ilmiahnya dikenal sebagai Chitala lopis (C. lopis), yang terakhir kali ditemukan di Pulau Jawa pada tahun 1851, baru-baru ini ditemukan kembali. Bahkan, spesies langka ini sempat tercatat sebagai punah oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist pada tahun 2020. Penemuan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para peneliti dan pemerhati konservasi di Indonesia. Penemuan ini juga memperluas pengetahuan kita mengenai keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya ikan-ikan purba yang sebelumnya dianggap tidak ada lagi.
Kolaborasi Penelitian Internasional yang Mengagumkan
Penemuan ikan belida ini merupakan hasil kolaborasi yang luar biasa antara berbagai lembaga dan universitas dari Indonesia dan luar negeri. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Food and Agriculture Organization (FAO), Yayasan Selaras Hijau Indonesia, Universitas Jambi, Charles Sturt University Australia, Museum Vienna Austria, dan Université Montpellier Prancis bekerja sama dalam penelitian ini.
Para peneliti melakukan pengumpulan data dari 34 lokasi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan selama lebih dari delapan tahun. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan sekuensing DNA barcoding, yang dibandingkan dengan data genetik global Barcode of Life Data (BOLD). Slot habanero Penelitian ini juga memanfaatkan karakterisasi morfologi yang membandingkan spesimen yang ditemukan dengan koleksi ikan belida yang ada di Natural History Museum London.

Apa yang Membuat Penemuan Ini Begitu Penting?
Penemuan kembali Chitala lopis ini tidak hanya penting karena mengonfirmasi keberadaan ikan belida, tetapi juga menjawab sejumlah persoalan terkait taksonomi genus Chitala di Indonesia. Dalam hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar spesimen ikan belida yang ditemukan di Indonesia ternyata adalah C. lopis. Namun, mereka juga menemukan jenis lain, seperti C. borneensis dan C. hypselonotus, yang memiliki ciri morfologi yang sedikit berbeda.
Selain itu, penemuan ini juga mengungkapkan fakta baru terkait sebaran ikan belida, yang sebelumnya hanya ditemukan di Pulau Jawa, kini juga ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Hal ini membuka kemungkinan untuk mengevaluasi kembali status konservasi spesies ini, terutama karena status kepunahan ikan belida sebelumnya belum cukup dipastikan.
Status Konservasi dan Perlindungan Spesies
Ikan belida termasuk dalam famili Notopteridae dan ordo Osteoglossiformes, dan memiliki bentuk sirip yang unik, menyerupai kipas. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 tahun 2021, terdapat empat spesies dalam famili Notopteridae yang dilindungi, yakni C. lopis, C. borneensis, dan C. hypselonotus. Penemuan kembali ikan belida ini menjadi titik penting untuk memperbarui status konservasi mereka, mengingat sebaran yang lebih luas di Slot habanero dari yang sebelumnya diperkirakan.
Terkait dengan status konservasi, evaluasi terhadap sebaran C. lopis di luar Pulau Jawa sangat diperlukan. Pasalnya, status kepunahannya yang tercatat di IUCN Redlist pada tahun 2020 tidak sepenuhnya menggambarkan keadaan nyata spesies ini di Indonesia. Revisi status konservasi juga perlu dilakukan terhadap C. hypselonotus dan C. borneensis, yang saat ini berada dalam kategori “Least Concern” (Tidak Terancam) namun harus dipertimbangkan untuk diperbarui menjadi “Critically Endangered” (Kritis), mengingat keterbatasan stok dan sebarannya yang sangat terbatas.
Tantangan Konservasi dan Upaya Perlindungan
Meskipun penemuan ini membuka peluang baru untuk upaya konservasi, tantangan untuk menjaga kelangsungan hidup ikan belida tidaklah kecil. Habitat alami ikan belida yang tersebar di sungai-sungai besar Indonesia terancam oleh perubahan lingkungan, polusi, dan kerusakan habitat. Diperlukan upaya yang lebih besar dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian spesies ini agar tidak punah kembali.
Pentingnya penelitian kolaboratif seperti yang dilakukan oleh BRIN dan berbagai lembaga internasional dapat membantu memetakan lokasi-lokasi yang menjadi habitat alami ikan belida, serta mengidentifikasi ancaman-ancaman yang dapat merusak ekosistem tersebut. Slot Habanero Selain itu, kesadaran masyarakat dan perlindungan hukum juga harus diperkuat untuk memastikan bahwa ikan belida tidak hanya ditemukan kembali, tetapi juga dapat bertahan hidup untuk generasi mendatang.
Mari Merawat Keberagaman Hayati
Penemuan ikan belida purba Chitala lopis yang sebelumnya dianggap punah ini memberikan harapan baru bagi konservasi keanekaragaman hayati Indonesia. Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya penelitian dan kolaborasi internasional dalam upaya melestarikan spesies-spesies langka yang ada di planet kita. Selain itu, penemuan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ekosistem dan habitat alami agar kehidupan yang beragam ini dapat terus bertahan di masa depan. Sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia, ikan belida harus dilindungi dengan baik agar dapat terus hidup di alam liar dan memperkaya biodiversitas Indonesia yang luar biasa.
Baca Juga : Paid2YouTube Aplikasi Penghasil Uang, Apakah Membayar atau Penipuan/Scam?